Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 13 Februari 2009

Membentuk Anak Cerdas Sejak Kehamilan

Kecerdasan anak dipengaruhi keadaan gizinya sejak dalam kandungan. Oleh karena itu ibu penting bagi seorang calon ibu/ibu untuk betul soal gizi yang terbaik untuk dirinya maupun buah hatinya sehingga dapat optimal membentuk anak yang sehat dan cerdas. Insya Allah

Tingkat Kecerdasan
Kecerdasan adalah suatu kemampuan mental yang dibawa oleh individu sejak lahir, untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan yang baru serta memecahkan permasalahan-permasalahan secara cepat dan tepat.

Tingkat kecerdasan anak sangat ditentukan oleh keadaan otak dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: sifat genetis, lingkungan (fasilitas, sosial-ekonomi keluarga), motivasi dan status gizinya. Kepandaian seseorang secara kualitatif dapat diukur dengan alat electro-encephalogram (EEG), alat positron-emission tomography (PET) dan tes IQ.

Alat EEG dapat menangkap dan mencatat gelombang arus yang dipancarkan oleh otak. Sedangkan alat PET, mencatat reaksi otak terhadap suatu permasalahan. Otak yang cerdas, hanya memerlukan sedikit reaksi untuk memecahkan masalah. Sedangkan yang kurang cerdas, tampak akan mengerahkan hampir semua bagian otaknya untuk menjawab permasalahan yang sama.

Tes IQ sejak lama telah dipakai. Tes ini sebagai salah satu cara untuk menduga tingkat kecerdasan seseorang. Orang-orang yang terkenal, terbukti memiliki IQ yang tinggi.

Menurut Tirtonegoro (1984), tingkat kecerdasan seseorang menyebar secara normal mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, yaitu: 1 persen cacat berat/idiot (IQ 0 - 25), 2 persen cacat agak berat/imbesil (IQ 25 - 50), 20 - 25 persen cacat ringan /debil (IQ 50 - 75) dan lamban belajar (IQ 75 - 85), 50 - 55 persen rata-rata/normal (IQ 90 - 110), 20 - 25 persen superior (IQ 110 - 125), 2 persen sangat superior/gifted (IQ 125 - 140), dan 1 persen genius (IQ 140 - 200).

Perkembangan otak manusia dimulai sejak ia masih berupa janin di dalam kandungan. Oleh karena itu para ibu hamil dituntut untuk senantiasa menciptakan status gizi yang baik dan perawatan yang memadai, agar bayi yang kelak dilahirkan mengalami proses tumbuh kembang yang optimum.

Kekurangan Energi
Keadaan gizi ibu-ibu hamil sangat erat hubungannya dengan berat badan bayi yang akan dilahirkan. Ibu-ibu hamil adalah salah satu kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah-masalah gizi, terutama masalah kekurangan energi dan protein (KEP). Bayi yang dilahirkan oleh para ibu dengan kondisi KEP, akan mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu kurang dari 2,5 kg.

Kondisi BBLR akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan anak selanjutnya. Selain kekurangan gizi, bayi yang baru lahir tersebut juga akan mengalami kemunduran perkembangan otak. Hal ini akan berakibat terjadinya penurunan kemam-puan belajar dan kemampuan akademik pada usia yang lebih lanjut. Selain itu, bayi BBLR mempunyai kemungkinan meninggal sebelum usia satu tahun, 17 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang dilahirkan dengan berat badan normal.

Ibu-ibu hamil yang cukup gizi akan mengalami pertambahan berat badan rata-rata sebesar 12,5 kg selama 9 bulan kehamilannya dan akan melahirkan bayi dengan berat badan rata-rata 3,3 kg. Untuk mencapai kondisi tersebut, ibu hamil harus cukup mengonsumsi bahan-bahan makanan sumber energi, protein, vitamin dan mineral.

Kalori
Dibutuhkan untuk perubahan tubuh, meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan daripebuluh darah janin melalui plasenta, dan pembentukan enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin

Rata-rata tambahan energi yang diperlukan selama masa kehamilan, adalah 80.000 kilokalori. Jumlah tersebut terbagi atas 150 kilokalori per hari selama trimester pertama (tiga bulan) pertama, 350 kilokalori per hari selama trimester kedua dan ketiga masa kehamilan.

Protein
Tambahan protein yang diperlukan untuk mencapai keadaan normal tersebut adalah 925 gram, yaitu rata-rata 3,3 gram per hari selama masa kehamilannya. Tambahan protein yang diperlukan selama trimester pertama, kedua dan ketiga masing-masing 1,2; 6,1 dan 10,7 gram per hari.

Vitamin dan Mineral
Vitamin A
Dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin.Namun asupan vitamin total tidak boleh melebihi 2.565 IU (Internasional Unit) kecuali dalam bentuk pro-vitamin A.

Vitamin B kompleks
Vitamin B1 dan B2 sertta niasin diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin B6 berguna untuk mengatur penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin B12 untuk menjaga agar sel-sel berfungsi normal, khususnya sel-sel saluran pencernaan , sistem urat saraf dan sumsum tulang.Dosis yang dianjurkan 2,2 mikrogram. Banyak terdapat pada hasil tempe dan olahannya seperti tauco, kecap, oncom.


Vitamin C
Dosis yang dianjurkan 50 miligram. Berperan penting dalam penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia. Selain itu merupakan pembentuk kolagen interseluler, yakni senyawa protein yang antara lain banyak terdapat dalam tulang rawan dan kulit bagian dalam tulang rawan. Vitamin ini juga berperan dalam proses penyembuhan infeksi dan luka, selain meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan stres.
Sumber : sayuran dan buah-buahan segar, seperti jeruk, pepaya, kiwi, tomat,paprika, serta sayuran berwarna hijau seperti bayam, brokoli dan kol.

Vitamin D
Dosis yang dianjurkan 10 mikrogram atau 400 IU untuk membantu penyerapan kalsium yang penting dalam pembentukan tulang dan gigi janin. Juga membantu metabolisme fosfor.
Makanan kaya vitamin ini adalah ikan berlemak seperti sarden, makarel, tuna dan salmon, minyak ikan, telur, susu dan mentega.

Vitamin E
Diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemakdari kerusakan.

Asam folat
Dosis yang dinjurkan 800 mikrogram per hari, khususnya selama 12 minggu pertama. Penting untuk pertumbuhan susunan saraf pusat dan sel darah. Mengurangi risiko kelainan susunan saraf pusat (spina bifida) dan otak janin.Makanan yang kaya akan asam folat adalah sayuran berwarna hijau gelap (misalnya bayam dan brokoli), buah-buahan segar (misalnya pisang dan jeruk), asparagus, bit merah, kedelai dan sereal.
Asam folat dalam buah-buahan dan sayuran segar mudah rusak akibat proses pemanasan dan pemasakan. karena itu lebih baik dikonsumsi dalam keadaan segar.

DHA
DHA termasuk dalam golongan asam lemak tidak jenuh rantai panjang yang esensial tapi tidak dapat disintesa dalam tubuh dan harus diperoleh dari makanan.
Fungsi DHA adalah membantu mengoptimalkan pertumbuhan otak dan pertumbuhan retina mata.Keberadaannya sangat diperlukan pada masa pertumbuhan otak seseorang, yaitu sejak masa janin hingga usia 2 tahun setelah kelahiran.
Dosis yang dianjurkan 300 mg/hr. Sumber DHA diantaranya ikan salmon, tuna, susu formula yang mengandung DHA.

ZAT besi dan seng
Pada ibu hamil akan terjadi peningkatan volume darah, sehingga pasokan zat besi sangat diperlukan untuk mencegah anemia.

Serat
Membantu kerja sistem eksresi sehingga mudah buang air besar. Banyak terdapat pada buah dan sayuran.



Daftar Pustaka
1. Gizi-net. 10 Februari 2004
2. Parents Guide. Vol V No 6 Maret 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan or komentar Anda pada form dibawah ini, semoga bermanfaat...jazakallah....