Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 29 Agustus 2008

Kisah Perjalanan Para Peminang Bidadari

I. ABU ABDULLAH AS SYARQY
( MUSY’IL AL QOHTHONY )
Beliau seorang yang hafal Al Qur’an Al Karim, dan beliau adalah salah satu
mahasiswa di Kuliyah Sar’iyyah di Ahsa’ dan termasuk orang yang mempunyai
ilmu syar’ie.
Akhlaqnya yang mulia sungguh menakjubkan, sifatnya mulia, ketenangan
jiwanya yang mengherankan, dan kewibawaan yang Allah berikan kepadanya.
Jikalau engkau melihatnya maka engkau akan melihat pancaran cahaya ketaatan
keluar dari wajahnya. Beliau termasuk orang yang ikut serta teman-temannya
berjihad di Afgahanistan memerangi Rusia dan Komunis. Beliau berjihad
bersama kakaknya, dan kakaknya telah terbunuh disana sebagai syuhada’.
Setelah terbunuhnya sang kakak, beliau pulang kembali ke orang tuanya di
kota Al Jabil di daerah timur dan beliau melanjutkan kuliah di Universitasnya
sampai ibunya wafat – semoga Allah merahmatinya -.
Dahulu beliau sering merayu ibunya untuk diijinkan berangkat ke Bosnia,
akan tetapi ibunya tidak mengijinkannya. Kemudian beliau meminang seorang
perempuan dari keluarga baik-baik, beliau memberikan tenggang waktu untuk
melaksanakan akan nikah, akan tetapi Allah menolak rencana itu dan menikahkan
beliau dengan Hurun ‘Iin.
Ketika beliau berada pada semester akhir di Universitasnya, beliau sudah
tidak sabar lagi ketinggalan jihad dan beliau mengikuti berita-berita para
mujahidin disana. Lalu beliau mengemasi kopernya bertepatan masuknya bulan
Romadhon yang mubarok pada tahun 1415 H. dan beliau ingin menghabiskan
bulan yang mulia ini di sana – Bosnia -. Kemudian beliau bertemu dengan salah
seorang teman yang menemani beliau ke Ibu Kota Kroasia yaitu Kota Zaghrob.
Ketika beliau menginap di sebuah Hotel selama tiga hari, selama menginap disana
ada kejadian yang luar biasa yang beliau alami, yaitu bertemu perempuan yang
cantik.
Akhirnya beliau memutuskan tinggal di Hotel selama tiga hari bersama
temannya. Ternyata disana ada seorang perempuan yang bekerja di Hotel itu.
Perempuan tersebut mengagumi kepribadiannya, yaitu ketika ia melihat jenggot
beliau yang lebat dan parasnya yang tampan, maka perempuan itu mulai merayu
dan menggodanya. Akan tetapi Allah menjaganya dari perbuatan keji perempuan
tersebut hingga berlalu selama tiga hari. Kemudian perempuan tersebut datang
untuk memamerkan dirinya di ruang tunggu. Perempuan itu berkata kepada lelaki
– saudara - tersebut : “ Jikalau aku menginginkanmu sungguh aku akan
menggodamu seperti aku telah menggoda sepuluh lelaki lain sepertimu “. Akan
tetapi lelaki tersebut pergi dan berlalu begitu saja meninggalkan perempuan itu.
Dan melajulah ia dengan mengendarai pesawat terbang menuju Bandara Seblit.
Sesampainya di Bandara beliau menyewa Bus untuk masuk ke Bosnia, maka
Allah pun memudahkan jalan masuk baginya sampai bumi yang diidamidamkannya
selama ini untuk dimasuki, dan itu bertepatan dengan ketentuan yang
Allah tetapkan pada ajalnya pula ( “ Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati “. QS. Luqman : 34). Merupakan
kebahagiaan tersendiri bagi beliau ketika masuk ke Bosnia, hampir-hampir beliau tidak dapat menceritakannya – karena sangat gembira –, apakah benar beliau telah
masuk bumi jihad ? apakah benar bahwa beliau akan memerangi musuh-musuh
Allah Serbia ? apakah benar beliau akan dapat ribath ? dan …. Dan ….., ya !
semua itu benar.
Beliau pergi ke daerah Turofnik dan bergabung dengan para mujahidin di
sana. Tempat mujahidin berada di dalam sebuah rumah yang sederhana yang
terletak di sebuah desa kecil, di desa itu terdapat beberapa Masjid dan desa
tersebut berdekatan dengan Serbia.
Beliau memulai kegiatannya seperti halnya hujan, yaitu beliau mengajar
anak-anak surat Al Fatihah dan sholat. Beliau juga mengajar yang dewasa.
Demikianlah kegiatan beliau jika sedang berada di desa, hingga penduduk desa
mencintai beliau. Bahasa tidak menghalangi beliau – untuk berdakwah – cukup
dengan niat yang jujur mengajar mereka dengan bahasa isyarat. Dan jika beliau
berada di Front maka beliau banyak bergaul dengan orang-orang Bosnia untuk
berdakwah kepada Allah dan menyampaikan risalah-Nya kepada mereka sesuai
kemampuan yang beliau miliki.
Beliau melakukan kegiatan seperti itu terus-menerus sampai akhir bulan
Romadhon yang mubarok, hingga datanglah orang yang memanggil “ Wahai
pasukan Allah majulah “. Hingga datang amaliah di Gunung Falasyij As
Syahiroh, yaitu di puncak Gunung yang amat tinggi dan strategis yang dikuasai
oleh Serbia. Dan berkali-kali mereka menyerang kaum muslimin dengan
menggunakan Mortar dari atas puncak Gunung. Maka para mujahidin pun
mengadakan persiapan untuk menghadapi peperangan yang sangat menentukan
itu.
Para mujahidin menggunakan strategi memasuki daerah Serbia dengan
mengambil jarak tiga kilo meter sebagaimana yang diceritakan oleh orang yang
mengikuti peperangan pada saat itu. Dari sana mujahidin dapat memutuskan
bantuan untuk tentara Serbia dan mujahidin dapat menyerbu pasukan gunung
dengan keseluruhan..
Dua hari sebelum amaliah, Abu Abdullah bercerita pada salah seorang
teman. Beliau berkata kepada temannya : “ Aku bermimpi bahwa aku dapat
membunuh dua orang Serbia lalu meluncurlah dua peluru kepadaku di sini
hingga aku terbunuh “. Maka temanya tersebut memberi kabar gembira
kepadanya bahwa dia akan mendapatkan syahadah secara nyata. Dia
mengucapkan Allahul Musta’an kami bukan orang yang layak mendapatkan
syahadah. Dan dia menyuruhnya untuk merahasiakan mimpinya itu.
Singa-singa Allah bergerak menuju medan tempur dan merayap hingga tiba
waktu fajar. Mereka mendaki Gunung hingga mendekati terbitnya fajar. Dan para
mujahidin sama merasakan keletihan berjalan dan tidak dapat memulai perang.
Maka komandan memerintahkan kepada semua mujahidin berbuka puasa, maka
berbukalah para mujahidin karena takut atas musuh mereka jika mereka tidak
berbuka.
Mulailah peperangan yang dahsyat dan hebat itu bersamaan terbitnya fajar,
dan saudara kita ini pun bertekad bertempur untuk membunuh musuh di medan
perang. Majulah ia bersama dua mujahidin, lalu keluarlah sekelompok tentara
Serbia yang ketakutan dan mereka saling berhadap-hadapan. Maka Abu Abdullah menghadapkan senapan mesinnya – LMG – kepada mereka hingga beliau dapat
membunuh dua orang dari mereka, dan meluncurlah dua serangan tepat di leher
beliau dan terbuktilah mimpi beliau. Dan berjatuhanlah dua temannya yang
terluka oleh serangan Serbia, dan para mujahidin lainnya berada di belakang
mereka pada jarak beberapa meter saja, akan tetapi mereka tidak dapat
menyelamatkan orang-orang yang terluka karena tempat mereka dekat dengan
Serbia, maka Serbia pun hendak mengambil mereka untuk dijadikan tawanan, lalu
salah seorang teman yang terluka berdo’a kepada Allah “ Ya Allah ….. Ya Allah
….. Ya Allah ….. beberapa detik kemudian turunlah kabut yang sangat tebal
hingga para mujahidin bisa mendekat kepada teman-teman tersebut dan
menyelamatkan mereka. Dan Serbia pun kabur lari terbirit-birit ketakutan.
Para mujahidin mendapatkan saudara kita Abu Abdullah As Syarqi telah
meninggal dalam keadaan shoum tidak berbuka, dan tampaklah di wajahnya
senyumnya yang menakjubkan, sungguh ini adalah tanda-tanda – kesyahidannya
-. Kemudian ketika teman-temannya membawa turun jasad beliau ke Desa dan
mereka menggalikan lubang kuburnya, maka keluarlah dari tubuhnya aroma
wangi Misk yang disaksikan semua orang yang menghadiri pemakamannya.
Sungguh ! Allah telah mengsihi Abu Abdullah As Syarqi, seorang hafidz (hafal)
Al Qur’an, orang yang bertaqwa, waro’ dan tawadhu’. Semoga Allah
memperbanyak jumlah contoh dari para mujahidin yang sholih pada ummat
Islam.
................................
masih ada kisah yang panjang para peminang Bidadari hanya ini yang dapat saya sampaikan....kl ingin yg lain....boleh kirim email aza.....OK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan or komentar Anda pada form dibawah ini, semoga bermanfaat...jazakallah....