Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 21 Januari 2009

Tujuan Pernikahan

Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.

Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri
(menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina
lainnya).

Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang
shalihat).
Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi /
menguatkan ikatan kekeluargaan)

Kesiapan Pribadi

Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin
setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda
Wa Jadda¡¨ (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan
berhasil melewati rintangan itu).
Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
Termasuk tathhir (mensucikan diri).
Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang
mampu memberi nafkah menurut kemampuannya¡¨ (Qs. At Thalaq
(65) : 7)

Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan
Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru
memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.

Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya
kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya
tetapkan terpenuhi.

Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan
mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi
berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya,
karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR.
Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu
ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada
menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan
Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik

Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar
pernikahan adalah sebagai berikut ini :
Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar
yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb

Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab
merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan
penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
(Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari
ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan
ridha dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya
yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan,
maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.

Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi,
padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari
hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan
kuliah.

Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa
dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa
tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera
maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya)
karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan
akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu
dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena
kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa
yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya
kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya,
Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang
menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau
karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi
barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin
saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi
wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya
membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat,
sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal
dan fisiknya) (Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda,
¡§Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya,
kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang
beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat
masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan
terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar
undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung
barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al
Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah,
bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya
berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya
(maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan
mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia
di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang
akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari
Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An
Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang
sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada
bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan
Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus
karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan
ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan
calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari
pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam
rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada
Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan
wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri
(adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang
harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah
SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab
mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka
'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah
membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian),
tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara
berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti
tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33)
,
Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan
pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama
dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan
tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya,
baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya.
Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta
Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya
Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas
nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan
merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata
pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan
dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih
yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan
ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN
DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS PULA
(Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa
yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu
melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang
yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam
Nasyrah (94) : 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan
saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara
fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan
Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari
Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan
katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa
yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah
Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan
apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau
segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI
DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"
====================================
Dedicated to : My inspiration .... yang pernah singgah dan
menghuni "hati" ...Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia
maya, tak menapak di bumi-Nya..Lalu, kucoba atur gelombang
asa..Robbi kudengar panggilanMu tuk meniti jalan RidhoMu..
Kuharap ada penolong dari hambaMu meneguhkan tapak kakiku di
jalan-Mu dan menemani panjangnya jalan dakwah yang harus aku
titi.. " Saat Cinta dan Rindu tuk gapai Syurga dan Syahid di
jalanNya makin membuncah.."
====================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan or komentar Anda pada form dibawah ini, semoga bermanfaat...jazakallah....